Alirman Sori |
JAKARTA - Penyerangan terhadap Menko Polhukam, Wiranto pada Kamis (10/10) siang adalah ancaman serius bagi pejabat dan bangsa Indonesia secara umum. Bisa saja hal serupa menimpa pejabat-pejabat lainnya di Tanah Air.
"Jika hari ini Menko Polhukam, belum tentu esok atau lusa bisa pula terjadi pada pejabat lain. Ini perlu diantisipasi," kata Senator Asal Sumatera Barat, Alirman Sori kepada swapena.com, tadi sore.
Alirman mengaku prihatin terhadap peristiwa yang menimpa Menko Polhukam, Wiranto tersebut. "Ini tidak boleh lagi terjadi. Pengamanan pejabat negara harus diperketat," ujar dia.
Terkait itu, putra Bayang, Pesisir Selatan ini minta aparat keamanan lebih jeli mendeteksi secara dini terhadap segala kemungkinan. Jika tidak, dikhawatirkan peristiwa serupa bisa pula menimpa siapa saja, kapan saja dan di mana saja," lanjut Alirman.
Sebagaimana diketahui, peristiwa penyerangan dan penusukan terhadap Menko Polhukam, Wiranto terjadi di Pandeglang, Banten, pukul 11.55 tadi. Wiranto tiba-tiba saja diserang orang tak dikenal menggunakan senjata tajam dan mengenai bagian perutnya. Akibatnya, Wiranto harus menjalani operasi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Selain Wiranto, ikut menjadi korban Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto, ajudan Wiranto dan seorang warga sipil. Semua dilarikan ke rumah sakit.
Untung saja, pada saat yang sama pelaku berhasil ditangkap oleh petugas. Mereka adalah seorang laki-laki berisial SA (31) dan perempuan FA (21). Keduanya diduga teroris dari kelompok JAD. Pihak kepolisian menduga pelaku adalah jaringan ISIS. “Diduga pelaku atas nama SA tersebut terpapar oleh radikal ISIS. Nanti kita dalami apakah SA ini memiliki jaringan dengan JAD di Cirebon atau JAD lain di Sumatera,” kata Kepala Biro Penmas Polri, Brigjen Polisi Dedi Prasetyo dalam keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta. (sp)