Syarifudin Datuak Pangeran |
PADANG - Kabar duka menyeruak di kalangan masyarakat Sumatera Barat. Syarifudin Datuak Pangeran, pemilik Pangeran Hotel Grup meninggal dunia Senin (19/8) sekitar pukul 13.20 WIB. di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Banyak yang tidak tahu persis dengan nama asli almarhum, kecuali lebih dikenal sebagai Datuak Pangeran. Ia adalah pemilik Hotel Pangeran Beach yang didirikan pada 1990 dan Hotel Pangeran City pada 1981 yang keduanya berada di Kota Padang. Selain itu, ia mengembangkan usaha hotelnya di pekanbaru dengan nama yang sama, yakni Hotel Pangeran.
Kabar meninggalnya datuak Pangeran begitu cepat menyebar dari grup-grup WhatsApp. Ia dikenal sebagai pengusaha pribumi Minang yang gigih dan sukses.
Dengan suksesnya buka usaha hotel di Padang, Datuak Pangeran ekspansi ke provinsi tetangga, yakni ke Pekanbaru. Di sana ia mendirikan Hotel Pangeran, yakni hotel berbintang 4 di Ibukota Provinsi Riau tersebut, terbilang hotel yang populis. Bukan karena jumlah kamarnya yang mencapai 248 unit, tapi karena hotel ini punya 4 ballroom yang kerap dibanjiri tamu dan kegiatan-kegiatan besar.
Yang terbesar, Grand Ballroom, punya luasan 9.408 meter persegi. Air Supply, Slank, Sheila on 7, dan Raisha pernah berkonser di ballroom ini, yang bisa menampung 2.500 orang. Tiga ballroom lainnya --Grand Ballroom I, II, II-- punya ukuran sama: 3.136 meter persegi. Bersama Balairung-nya yang punya luasan 1.184 meter persegi, ketiga ballroom ini laris dipakai menggelar seminar, lokakarya, rapat partai, dan gelaran akbar lainnya. Hotel ini beroperasi sejak 22 Juni 2002.
Pembangunan Hotel Pangeran di Pekanbaru terbilang santai. Dimulai pada 1996, hotelnya resmi dibuka 6 tahun kemudian, dengan jumlah kamar sebanyak 151 unit. Selain mengikuti pola bisnis yang sudah terbukti sukses di kedua hotel sebelumnya, Hotel Pangeran dibangun dengan target memenuhi harapan konsumennya yang meminta agar hotel itu bisa menghadirkan fasilitas function room dan music room. Harapan konsumen itu kelihatannya terwujud dengan hadirnya banyak balloorm, balairung, dan 13 ruang rapat aneka ukuran.
Sementara harapannya agar hotelnya berstatus bintang 4, baru bisa terwujud setahun kemudian yakni 7 Agustus 2003. Sekarang, dengan status bintang yang sama, jumlah kamar di hotel berlantai 8 ini, sejak 2013, sudah melonjak jadi 248 kamar.
Seluruh hotel Pangeran tersebut dikelola secara kekeluargaan olah sang datuk persama 4 putra-putrinya. (p)