Dahnil Aswad |
PADANG - Terungkapnya pedagang sate daging babi di kawasan Tugu Api, Simpang Haru, Kota Padang memantik reaksi berbagai pihak. Tak hanya Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit dan tokoh-tokoh lainnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumbar pun turut beraksi.
Ketua YLKI Sumbar, Dahnil Aswad minta pihak-pihak terkait mengusut tuntas sate daging babi tersebut. Sebab, apa yang dilakukan pedagang telah merugikan Sumatera Barat secara umum yang terkenal dengan kuliner halal selama ini. "Ini harus diusut tuntas. Jangan hanya gara-gara satu pedagang saja berpengaruh pada pedagang lainnya yang menggunakan daging sapi sebagai bahan dasar," katanya, Rabu (30/1).
Pedagang yang ia maksud, mulai dari pedagang sate, bakso, martabak mesir dan pedagang makanan lainnya yang menggunakan daging sapi sebagai bahan dasar. Pemerintah dalam hal ini dinas perdagangan ke depan harus melakukan pemetaan masing-masing pedagang tersebut. Tujuannya agar mudah diawasi keberadaan mereka termasuk dalam mengawasi penggunaan bahan dasar makanan yang dijual.
Dampak lain dari temuan kasus sate daging babi tersebut, akan berpengaruh pada penjualan makanan yang berbau daging sapi khususnya semua pedagang sate. Sebab masyarakat tentu trauma dan akan lama memulihkannya. Omset pedagang akan turun drastis dibanding sebelumnya.
Untuk mengatasi keraguan masyarakat sebagai konsumen, maka pedagang menerapkan prilaku jujur. Jika yang dijual daging sapi asli maka harus dibuat tulisan itu daging sapi asli. Kalau itu daging impor maka juga harus ditulis daging impor, agar masyarakat tahu daging apa yang mereka makan. Begitu juga untuk makanan yang mengandung daging sapi lainnya.
"Kalau di hotel khususnya skala internasional, akan tertulis ini daging sapi, daging babi atau lainnya. Nah ini yang harus ditiru ke depannya.
Dia berharap para pedagang jujur dalam berjualan, jika tidak akan berdampak pada seluruh pedagang. Yang pastinya kasus seperti ini akan berpengaruh pada UMKM yang menjual makanan berbahan sapi. "Kita tidak ingin UMKM di daerah ini mati hanya gara-gara kasus sate daging babi ini," katanya. (P)