PADANG, SWAPENA -- Sebanyak 175 perantau Minang di Sydney Australia yang tergabung dalam Minang Saiyo dan Surau Sydney Australia menggelar pulang kampung bersama. Selama 4 hari penuh mereka akan mengelilingi beberapa daerah di Sumatera Barat.
Kedatangan para perantau Sydney yang sudah sampai generasi ke 3 itu diawali dengan penyambutan resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan tari Galombang di Bandara Internasional Minangkabau, Kamis 15/12/2022. Perwakilan perantau dipasangkan deta oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat Drs. H. Syaifullah, MM.
Pada malamnya, semua perantau diundang makan malam oleh Gubernur Mahyeldi di Auditorium Istana Gubernur Sumatera Barat, Jl Sudirman Padang. Di sela-sela jamuan makan malam, Gubernur memberikan sambutan resmi.
Sebelum sambutan Gubernur, 2 orang anak muda perantau Sydney melantunkan ayat suci Alqur'an dan artinya. Ahmed yang hafis 25 juz membaca Alqur'an dan artinya dibacakan oleh Aziz yang hafis 5 juz.
"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat senang menerima kehadiran para perantau dari Sydney. Kehadiran bapak-bapak dan ibu-ibu serta anak-anak sekalian mengokohkan tali silaturahmi antara ranah dan rantau. Sudah sepantasnya para perantau pulang kampung untuk memperkenalkan anak-anak dan cucu-cucu tanah leluhur mereka. Tanah yang kuat dengan kungkungan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)", kata Gubernur.
Gubernur juga mengharapkan keberadaan perantau di Sydney Australia sebagai representasi orang Sumatera Barat di Benua Kangguru. "Para perantau Minang di Sydney harus menjaga nama baik kampung kita di rantau. Perlihatkan bahwa kita berasal dari negeri yang berbudaya tinggi. Negeri tempat lahirnya pemikir, sastrawan, budayawan, dan lain sebagainya", tambah Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga menyampaikan bahwa 2023 adalah tahun kunjungan Sumatera Barat (Visit Beautiful West Sumatra 2023). Akan ada sekitar 70 kegiatan sepanjang tahun. Karena itu, Gubernur mengharapkan perantau Minang dari Sydney pulang lagi tahun depan.
Ketua Minang Saiyo Sydney Yusuf Rizal juga memberikan sambutan pada sesi jamuan makan malam itu. "Kami para perantau sangat berterima kasih kepada Pak Gubernur dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang dengan hangat menerima kehadiran kami di kampung. Mulai dari kedatangan di BIM maupun pada jamuan makan malam. Insyallah kami siap menjadi duta masyarakat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Sydney dan Australia pada umumnya. Hal-hal yang bisa kami kerjakan di rantau akan kami kerjakan demi kemajuan kampung kita", kata Yusuf.
Dalam sambutannya, Yusuf Rizal juga menyampaikan bahwa sampai sekarang, generasi Minangkabau yang eksis di Australia sudah sampai pada generasi ketiga.
Pada jamuan makan malam tersebut, Ketua Surau Sydney Australia juga menyampaikan informasi tentang Surau. Menurut Nofri, Surau Sydney adalah tempat berinteraksinya komunitas orang Minang di Sydney yang berjumlah sekitar 450 kepala keluarga atau sekitar 1.200 jiwa. "Surau Sydney sangat penting sebagai tempat berkumpulnya orang-orang Minang terutama anak-anak muda yang tidak mengenal langsung budaya tanah leluhur mereka", kata Nofri.
Di sela-sela makan malam, perwakilan anak-anak muda Minang Saiyo Sydney yang ikut dalam rombongan diberikan kesempatan menyampaikan pengalaman mereka tentang berdakwah, bersekolah dan bekerja di Sydney.
Acara ditutup dengan tarian tradisi Minang, tari payung dan piring di atas pecahan kaca yang diikuti dengan berfoto bersama. (rel)