Ilustrasi suara.com |
AKHIRNYA yang dikhawatirkan itu datang juga. Kasus Covid-19 varian Omicron ditemukan di Indonesia. Menghadapi itu, Presiden Joko Widodo minta semua pihak untuk tidak panik.
Ditemukannya varian Omicron di Indonesia adalah hal yang memang sudah diprediksi sejumlah pihak dari awal. Sebab, sejak beberapa waktu terakhir, warga asing sudah berdatangan kembali ke Indonesia. Walau hanya bisa melewati sejumlah pintu masuk saja, namun warga asing dimaksud sudah bebas lagi beraktifitas di Indonesia.
Sejurus dengan itu, warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di luar negeri pun sudah banyak pula pulang ke Indonesia. Di antara mereka bisa saja tidak terdeteksi di pintu-pintu masuk atau bandara yang digunakan untuk kedatangan orang dari luar negeri, dan inilah yang menjadi potensi munculnya Covid-19 varian Omicron.
Ada rasa sedih dan khawatir dengan fakta ditemukannya varian Omicron di Indonesia. Sedih, lantaran kemunculan varian tersebut di saat sebagian besar wilayah Indonesia sudah level satu penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Penambahan harian kasus Covid sudah sangat rendah. Bahkan sebagian daerah selalu nol pertambahan kasusnya.
Dari rasa sedih muncul kekhawatiran, jangan-jangan varian yang awalnya diketahui di Afrika Selatan itu berkembang pula di Indonesia. Akibatnya nanti, bisa saja masyarakat kembali 'dikurung' di rumah seperti sebelumnya. Segala aktifitas kehidupan dilakukan dari rumah. Padahal, masyarakat baru saja merasakan 'merdeka' lagi dari 'pengurungan' panjang. Inilah yang dikhawatirkan!
Lalu, apa yang harus dilakukan? Mumpung baru kasus pertama, sebaiknya cepat diantisipasi agar varian tersebut tidak berkembang. Pemerintah harus segera melakukan tracing terhadap siapapun yang pernah melakukan kontak dengan pasien pertama tersebut, lalu segera lakukan tindakan. Begitu juga yang baru saja masuk Indonesia dari luar negeri lakukan karantina ketat selama 10 hari.
Lebih dari itu, pemerintah harus bersikap dan bergerak cepat menutup pintu luar negeri tanpa kecuali. Sebab, bagaimana pun, kasus-kasus yang terjadi di Indonesia awalnya adalah dari luar negeri, apakah dari Afrika Selatan atau Belanda(?) Cukuplah kejadian-kejadian sebelumnya menjadi pelajaran bagi kita bangsa Indonesia. Jangan sampai terulang lagi dengan varian Omicron ini.
Kita setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo agar semua pihak jangan panik, namun sekali lagi, temuan kasus baru ini sangat penting segera disikapi. Ibarat api, padamkanlah ketika masih kecil ini, jangan biarkan membesar. Jika sudah berkobar nantinya, yakinlah, semua akan panik.
Untuk itu, sekali lagi, tutuplah pintu luar negeri dan perketat kembali protokol kesehatan yang di sejumlah daerah mulai longgar seiring kian berkurangnya kasus Covid-19. Masker-masker yang telah copot, minta dipakai kembali. Mudah-mudahan dengan begitu, Omicron tidak punya ruang untuk berkembang di negeri ini. Semoga! (Sawir Pribadi)