Sosialisasi dan penyampaian visi misi balon kepala daerah dari PKB di Sulawesi Tenggara. (ist). |
KENDARI - Sosialisasi dan penyampaian visi misi Bakal Calon (Balon) kepala daerah di tujuh kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, mulai dilakukan. Perwakilan DPP PKB Usman Sadiqin Andi Makassau atau yang akrab disapa Daeng Anchu menegaskan, setiap kader harus memastikan pembelaannya terhadap kaum fakir. Karena kaum fakir cenderung akan memasuki area kekafiran, dan itu yang tidak dapat dibiarkan dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
“Negeri kita ini tidak membutuhkan orang yang hanya pintar berkata-kata, retorik, tetapi negara sedang memanggil putra-putri terbaiknya untuk mengabdi dengan ikhlas. Karena ekonomi sedang lesuh, ada konflik, dan jika kita ikut terlibat dalam kemelut dan kesusahan itu, maka akan bertambah suram kondisi ini,” pinta Anchu selaku Pengurus Harian DPP PKB saat berada di Kendari Sabtu lalu (21/12).
“Maka, saya sarankan mengambil hikmah pepatah Cina, yang mengatakan daripada sibuk menghujat kegelapan, maka lebih baik kita menyalakan lilin. Daripada sibuk menyalahkan yang satu, yang lain menyerang yang satu, maka lebih baik kita memulai dari Indonesia bagian timur dengan menyalakan lilik kedamaian,"imbuhnya di hadapan peserta penjarigan Balon Bupati/Wakil Bupati yang akan diusung PKB di Pilkada 2020.
Jika 100 orang yang menyalakan lilin, lanjut Anchu, maka ruangan ini atau sebuah kampung akan menjadi terang. Dan itulah kita semua yang berada di sini, akan membuat terang negeri ini.
Hal itulah menjadi patokan PKB, yang berjuang tanpa pamrih dan komitmen mengabdi tiada akhir. Ini yang harus ditegaskan, termasuk dalam forum ini, yang nantinya akan memilih siapa nakhoda PKB dalam ‘merebut’ kekuasaan.
"Makanya kawan-kawan di PKB harus punya ambisi, punya cita-cita, punya kemauan yang keras untuk ‘merebut’ kekuasaan. Melalui tampuk kekuasaan, Anda dapat menyejahterakan masyarakat karena Anda berada dalam wilayah kekuasaan. Beda dengan kami-kami yang berada di pinggiran, baru mau melaksanakan pelatihan petani dengan uang Rp 1 juta, tapi masih susah kumpulkan petani,"seru Anchu disambut aplaus meriah.
Efektif itu, tambah dia, kalau partai-partai yang notabene satu kakinya atas nama negara, dan kakinya yang lain berada di rakyat untuk melakukan pemberdayaan dan pembelaan kepada masyarakat.
“Dan saya tidak mau kader-kader PKB akan hilaf dari masalah-masalah keberpihakan kepada masyarakat fakir. Tujuan ini tak bisa ditawar, harus berpihak kepada masyarakat," kunci Anchu penuh optimisme. (rl)